Pantai Kuta bagaikan magnet bagi jutaan insan yang membutuhkan relaksasi, memanjakan daya visualitas akan panorama indah dan yang pasti memuaskan rasa bagi jiwa-jiwa yang haus akan pembuktian keagunganNya. Begitu pula yang dirasakan oleh sosok cantik di pinggiran pantai elok itu! Seorang wanita muda yang sedari tadi berdiri tepat di bawah pohon nyiur, bersandar santai sambil tak berhenti berdecak kagum akan semua yang terpampang didepan matanya, lembayung jingga benar-benar serasi bersanding dengan buih-buih ombak yang memburai dengan sempurnanya!
Selang beberapa menit kemudian, terdengar suara petugas yang mengumumkan bahwa sebentar lagi air laut akan pasang, dan semua pengunjung diharap menjauhi pantai yang dalam, dan hanya boleh memposisikan diri diantara bendera kuning dan bendera merah yang telah ditancapkan oleh petugas penjaga pantai! Hampir semua wisatawan mematuhi peringatan itu, puluhan surfer menancapkan papan surfingnya, yang sedang asyik berenang pun beranjak menjauhi perairan dalam. Tetapi tidak dengan wanita cantik yang sedang mabuk akan semua keindahan itu, perasaannya sedang larut dalam kebahagiaan yang menggelora. Sekian lama ia bergulat dengan beban hidup dan kesibukan kerja, dan relaksasi yang telah berada pada puncaknya telah ia dapatkan ditempat itu, baginya sangat disayangkan kalau ia harus melewatkannya hanya karena peringatan penjaga pantai yang baginya hanyalah peringatan biasa-biasa saja! Justru saat itulah adrenalin yang bertahun-tahun terpendam, akhirnya memacu otak kanannya untuk melakukan hal yang fantastis, mendebarkan, dan sudah pasti ia akan merasa lebih terpuaskan! Seperti terpacu dalam arena lomba, secepat kilat ia menanggalkan kain sarong dan blus katun yang sejak tadi pagi melindunginya dari jahatnya matahari Kuta, dan hanya dengan bikini bercorak bunga rose warna warni, plus bra biru dengan tali merah jambu yang warnanya senada dengan bikini mungil itu, ia langsung berlari mendekati air biru. Dengan segala kebahagiaan ia rasakan kesegaran dan kenyamanan yang luar biasa. Wanita muda nan cantik tadi terus saja berenang dengan bebasnya, sungguh menyenangkan dan terasa sangat menggairahkan, bagaikan putri duyung yang kembali ke alamnya!
Meski manusia selalu mendambakan kesenangan dan kepuasan, tapi alam tetap akan menjalankan tugasnya sebagai sang penerima titah dari Penguasa Jagad! Gusti Penerang Kehidupan memerintahkan ombak bergejolak, bukan berarti laut marah, karena hanya menjalankan titah! Wanita muda tidak kuasa menahan kuatnya arus ombak yang menerjangnya! Ia benar-benar terseret gelombang air pasang, semakin ke lautan dalam tanpa bisa ia menguasai keadaan! Puluhan kali ia tersedak air laut , puluhan kali pula tubuhnya tergulung dan terbelit arus! Sesekali ia bisa menghirup udara ketika ombak mengangkatnya ke permukaan, pada saat itulah sekian detik ia rasakan kelegaan, sesudahnya kembali ia kepayahan…berkepanjangan! Wanita muda merasa sangat menderita, tetapi ia meyakinkan diri bahwa ia akan selamat, belum waktunya ia mati, karena masih banyak hal yang belum dia selesaikan di dunia ini, masih banyak obsesi yang belum teraih! Ia berjuang bagaimana menyelamatkan diri!
KuasaNya berkata lain! Wanita muda terkapar selamat di pinggiran pantai putih! Pantai asing…pulau tak berpenghuni! Dengan tertatih ia berusaha menjauhi pantai dan mencari pertolongan. Sekian lama berjalan, tak seorangpun dijumpainya, karena memang hanya siamang bulu merah dan beberapa binatang hutan lainnya yang mendiami pulau itu! Si wanita muda mulai merasa takut dan kesepian, tapi sepertinya ia tidak putus asa, ia masih meyakini bahwa akan ada mukjizat yang bisa mengembalikannya pada kehidupan semula, kehidupan normal dan bahagia bersama orang-orang yang mencintainya!
Ternyata harapan tinggal harapan, tidak pernah ada yang datang menjemputnya, tidak pernah ada pula mukjizat yang selama ini ia dambakan! Wanita muda menangis perih, sendiri…sepi….terasing…bukan kehidupan seperti ini yang ingin ia raih! Andai ia dulu mengindahkan peringatan petugas panjaga pantai, andai saja dulu ia tidak terlena dengan keindahan&kepuasan yang menggodainya, andai saja ia tidak terlalu percaya diri bisa mengatasi semua permasalahan tanpa berpikir panjang, andai….andai….dan andai!
Mukjizat Alloh memang ada, dan kita memang harus mempercayainya, tetapi bukan berarti kita tidak bisa menggunakan akal dan daya pikir untuk mengolah, menimbang dan memutuskan sesuatu hal agar bisa meminimalkan resiko yang pasti akan menerpa! Sedangkan mukjizat adalah kuasa mutlak Alloh, sedikitpun kita tidak bisa memperhitungkannya!
Renungan:
Didalam Kehidupan terkadang kita terlena pada suatu masalah org laen yang seakan-akan kita bisa membantu untuk memecahkanya,namun terkadang pula kita lupa akan masalah yg mendera kita sendiri,banyak org yg sayang sama kita yg memberikan peringatan atau sentilan dengan kerikil kecil agar kita tersadar namun kadang kita tak menghiraukanya.
Ibarat ditepi pantai mula-mula kita hanya melihat kemudian ingin tau seberapa dalam pante itu trus asyik dalam riak2 kecil yang semakin lama membawa kita ke tengah-tengah derasnya gelombang tanpa mengindahkan papan warning yg tertera dipinggiran pantai,seperti halnya kita yang sering terseret dalam masalah orang lain yang semakin lama semakin dalam dan tak sadar kita ikut terseret ke permasalahan org lain itu bagaikan di terjang gelombang besar yang menenggelamkan apapun tanpa bisa berontak keluar dan dengan tanpa disadari kita akan jauh masuk kedalam dan trus kedalam, yang membuat kita sesakkan dada, berat serta banyak bahaya didalam gelombang walaupun kadang kita bisa timbul ke permukaan untuk sesa’at menghirup udara segar namun kemudian kita akan terbenam kembali lebih dalam hingga akhirnya kita tak bisa berbuat apa- apa,pasrah mo dibawa kemana.
Ganasnya gelombang kadang bisa membuat kita terdampar pada sebuah pulau tanpa penghuni,terpuruk dalam keterasingan,hampa dan jauh dari kasih sayang dari org2 yang menyanyangi kita…tak ada yang bisa kita lakukan kecuali pasrah dan menyesali apa yang sudah kita lakukan tanpa mengindahkan peringatan yang ada dan menunggu keajaiban datang.
Nyiur, 05-05-2009
Tuesday, May 5, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment